Posts

English Drama : "What Happen in The Classroom?"

This is just a short drama that we made for our English assignment. The drama took place in classroom. There are five peoples : Indah as I Weni as W Dio as D Rafi as R Naura as N The script written by Naura and if you want to copy this drama, please don't forget to write down the source too. Thank you and enjoy! ^^ I   : (come into the class, sit down and thinking) W : “Hi Indah! What’s wrong?” I   : “I’m losing my physic’s book and I can’t do the homework. What should I do? I’m sure the teacher will angry and give me punishment. I’m feeling bad at this time being.” W : “Oh, I’m so sorry to hear that. By the way, you can borrow my book.” I   : “Thank you, but I don’t understand the lesson.” W : “Honestly, I want to show you the homework, but I’m not really understand the lesson, I think my answers aren't true.” D  : “Hi, girls! What’s up?” W : “Have you done your homework, Dio?” D  : “Oh my god! I forget! What homework?” I    : “You didn’t do

RAN - Dekat Dihati (chord gitar dari nada C)

Image
Hai! Langsung to the point nih, oke mungkin agak telat buat di- share, tapi berhubung lagunya masih nge-hits sampe sekarang kayaknya ga masalah kalo dipost. Disini aku bakal ngasih chord yang lebih simple dari chord aslinya yang rata-rata di post pake kunci '7' atau dimulai dari nada A yang 'rendah' banget buat suara cewe. Kalo aku sendiri lebih nyaman pake yang dimulai dari nada C. Silahkan di cek :  C                                                                F Dering telfonku membuatku tersenyum dipagi hari Dm                   G                                C Kau bercerita semalam kita bertemu dalam mimpi  C                                                          F Entah mengapa aku merasakan hadirmu disini Dm                           G                       C   C7 Tawa candamu menghibur saat ku sendiri Reff:        F                         G      Aku disini dan kau disana       Em/C                    Am      Hanya be

Hari Terakhir

(Written by: Nausagi) Hari itu tepat tanggal 3 November. Jujur saja, aku berharap hari itu tidak pernah ada karena hari itu adalah hari terakhirku bertemu dengan teman-teman baru dari Negara lain yang sudah terlanjur akrab. Hari itu hari terakhirku bertugas menjadi tour guide dan hari terakhir bagi mereka berada di Lubuklinggau. Jam sudah menunjukkan pukul 06.30 pagi dan aku sudah duduk di lobby Hotel Abadi sambil menunggu Yuk 1 Vira menuju kesini. Lewat group Humas Mountain Bike di blackberry messenger, aku mengetahui bahwa beberapa delegasi dari Negara lain sudah menuju Bengkulu, tepatnya menuju airport . Ada yang berangkat pukul 1 pagi, pukul 4 pagi, pukul 6 pagi juga. Tapi, delegasi yang sudah berangkat ke Bengkulu adalah yang stay di Hotel Smart, bukan di Hotel Abadi, tempatku biasa ‘bertugas’. Di Hotel Abadi hanya ada 4 delegasi; Indonesia, Iran, Jepang, dan Korea. Aku meng- handle delegasi Iran bersama Kak Hendra dan terkadang membantu Yuk Vira di delegasi Jepang. Seben

Nostalgia Sore

Hari ini udara terasa sangat sejuk dengan dedaunan kering yang menari-nari sebelum akhirnya jatuh ketanah. Tanpa disadari lelaki itu menarik bibirnya membentuk lengkungan senyum. Ia membetulkan letak kacamata yang membingkai sepasang bola mata hitamnya kemudian kembali berjalan menuju salah satu tempat favoritnya; lapangan basket. Dengan langkah lebar dan mantap, ia mendekati salah satu bangku kayu panjang dipinggir lapangan kemudian duduk disana. Ia bertopang dagu dengan telapak tangan terpaut, menikmati setiap bagian di sekolah lamanya ini sambil merasakan rindu yang amat dalam. Keadaan sekolahnya tidak jauh berbeda seperti beberapa belas tahun yang lalu, hanya  cat bangunan yang berbeda dan beberapa bagian gedung yang sudah diubah menjadi lebih modern. Tiba-tiba ponsel disaku celananya bergetar, ia mengambil ponsel tersebut dan menjawab panggilan telepon setelah membaca pemilik nomer dilayar. “Halo?” “Azzam! Sudah di sekolah kah kau sekarang?” Lelaki bernama Azzam i

Khayalan

Langit semakin kelabu dengan angin yang berhembus kencang dan dedaunan kering yang menari mengikuti arah angin. Namun semua itu sama sekali tidak mengusik gadis yang duduk didepan sebuah pohon besar dengan seulas senyum diwajahnya. Ia sama sekali tidak terganggu, bahkan saat beberapa dedaunan kering berhenti diatas kepalanya, ia tetap saja bergeming. Ia terlalu asik dengan dunianya sampai-sampai tak menyadari keadaan sekitar. Baginya bertemu perempuan cantik yang duduk dihadapannya saat ini adalah hal terpenting didunia.  “Kapan Kak Yola pulang ke rumah? Viska kesepian kak,” ucap gadis bernama Viska tersebut. Ia menghela nafas saat perempuan yang dipanggilnya ‘Kak Yola’ itu hanya tersenyum. Selalu begitu. Kakaknya tak pernah mau berbicara, yang dilakukannya hanya tersenyum. Viska bingung harus bagaimana. Entah sudah berapa lama kakaknya pergi dari rumah dan berdiam ditempat yang saat ini didatangi Viska. Hampir tiap hari ia menemui Yola dibawah pohon. Ia selalu memohon pad

English Drama : "White Princess"

Script by: Naura Hafiza Ainayyah  ** Scene 1 Once upon a time, there was a girl named White Princess. She was beautiful and she loved to wear a simple dress even she was a princess in that kingdom. Her parents had passed away when she was 6 years old and now she lived with her aunt named Red Woman who had a supernatural powers and an assistant. Red Woman    : “Mirror mirror on the wall, can you tell me who’s the one?” Mirror              : “Of course, you’re the one, darling!” Red Woman    : (laugh) “I always ask it every day. Now I’m gonna change the question. Who’s the most prettiest woman in this kingdom?” Mirror              : “Of course, White Princess, darling!” Red Woman    : (shocked) “WHAT? WHITE PRINCESS? Are you kidding me? What the hell!” Mirror              : “No, I’m not. I’m pretty sure that she’s the most beautiful woman in this kingdom.” Red Woman    : (pound the mirror) “You’re so suck! Where’s my assistant?” Olumnus         : “Yes ma’am?” R