Bunda
Aku berjalan menyusuri jalan sepanjang koridor rumah sakit, sesekali melirik ke kamar yang ada dikiri-kanan. Sudah tiga hari aku rutin pergi ke rumah sakit sehingga hampir seantero rumah sakit ini sudah kukenal—apalagi sekitar daerah kamar yang menjadi tujuanku kesini. Kamar paviliun Bunda. Ya, sudah tiga hari Bunda dirawat di rumah sakit, dan sudah tiga hari aku resmi memiliki dua orang adik. Bunda baru saja melahirkan adikku. Mereka kembar, keduanya laki-laki dan memiliki tubuh yang sehat. Jujur saja, aku bahagia sekali saat tahu aku punya adik. Selama ini aku selalu mendambakan adik—tak masalah laki-laki atau perempuan. Dan aku tak menyangka akan langsung mendapat dua adik sekaligus! Walaupun pada akhirnya umur kami terpaut jauh—13 tahun—tapi aku tetap bahagia. Akhirnya aku tiba di kamar Bunda. Aku membuka pintu kaca perlahan dan mengintip kedalam. Ah, ternyata hari ini kamar Bunda ramai sekali, lebih ramai dari biasanya. Aku masuk kedalam dan melihat ad