Posts

Showing posts with the label puisi

Sajak Altruisme

Aku ingin mengagumimu pada bulan yang menjadi sahabatku Aku ingin menyanjungmu, hingga waktu merasa penat karena semua adalah tentangmu Aku tak akan pernah malu untuk mengakui bahwa aku memuja pesonamu Diriku, mungkin tak akan pernah sempurna jika bukan bersamamu Biar kudengar bisikan dari kejauhan yang merasa berhak untuk merebut keajaiban  Tapi, kamu tetaplah kamu yang memabukkan sehingga aku tak mungkin menjauhi belaian Bersediakah kamu kuceritakan pada seisi semesta?  Bolehkah kubuka segala keindahanmu yang tercipta tanpa cela? Kan kubuat seluruh makhluk ikut bercerita tentang indahnya dirimu, pada duka hingga ceria (oleh: Naura Hafiza A)

"Resah"

RESAH (Naura Hafiza Ainayyah) Ada resah yang tak terdefinisikan Tiap langkah kulihat kamu Namun jauh, aku tak mampu Ada resah yang menggelora Kupikir aku 'tlah lupa Namun, satu waktu hadirmu hancur sudah pertahananku Bolehkah kutumpahkan segala resah yang ingin kubakar? Biarkan aku menguburnya bersama bunga tanpa gelisah Bolehkah kutumpahkan kala hujan mengguyur kota? Di belakang roda hitam tangan mengerat genggaman kuat seraya sungai di pelupuk menderas Ada resah yang menuntut menyadari hatinya tak lagi terpaut Kala senja ia mematut Tak pelak pagi pun mematut Bolehkah aku resah? Kala tiada yang kucinta Bolehkah aku gelisah? Kumohon, kembalilah Ungaran, 16 Nov 2018, 9PM untuk J.

Kumpulan Pantun 11 IPA 1

Pantun (Puisi Lama) menjadi materi yang hampir selalu ada dipelajaran Bahasa Indonesia. Nah, sama kayak aku waktu di kelas 11 semester 1, ketemu lagi sama materi yang satu ini. Jadi, Bu Guru minta aku dan temen-temen sekelas untuk bikin pantun sendiri. Emang sih ini kumpulan pantun udah lama kesimpen rapi di buku, makanya sekarang aku bagiin buat readers sekalian. Kali aja berguna buat tugas bikin pantun. Tapi kalo mau diambil, jangan lupa cantumin source atau nama pengarang pantunnya ya! :) Btw, ini pantun random banget temanya; ada yang nasihat, humor, dsb. Terus ada juga yang isinya agak aneh-aneh. Jadi pilih-pilih sendiri okey =D Pak Haji pergi ke Mekkah Sepulangnya membawa kurma Janganlah kamu lupa ibadah Siksa kubur itu ada (Naura Hafiza A) Naik kereta ke Kota Jogja Sampai di Jogja membeli benang Bukan kami mau berbangga Tetapi kami adalah pemenang (Harry Anugrah) Tanah serumpun tumbuh padi Ada kami sedang tepar Walaupun ini masih pagi Tapi kami sudah lapar (Din...

"Light From Heaven"

I wrote this poem for English assignment. But of course, I really meant it.  Light From Heaven (by: Naura Hafiza Ainayyah) She always smiles every time she faces the troubles No matter what, no one can describe how strong she is She is like an angel who came for giving me happiness She is like a fairy who will give me presents on my special day No, she never come and go She always be here With me, with all of my faults She knocks me up 'till I believe that I can reach the sky She is my mom and I love her with all of my soul

"MORAL"

Niatnya mau buat Satire, tapi nggak tahu ini berhasil termasuk dalam satire atau nggak. Puisi ini temanya tentang kebobrokan moral anak remaja sekarang yang suka hura-hura dan konsumsi 'barang' nggak baik. Semoga aja kita gak termasuk didalamnya. Moral (Oleh: Naura Hafiza A) Seharusnya mereka pergi Membawa sebuah impian Dengan segumpal usaha Tapi mereka berbalik Menuju keremangan melewati jalan terjal Hisap tembakau itu!  Hembuskan asapnya! Nikmati taburan ganja Sambil melempar lembaran uang Pendidikan bukan segalanya Selama kebebasan adalah raja Kebenaran bukan penghalang Untuk hidup didalam jurang Sadarlah, teman! Hidup untuk berjuang Berpikirlah dua kali Agar tak rusak moral ini

"PRIBADI"

Puisi ini aku buat sendiri. Aku buat pas lagi jam pelajaran kosong di sekolah, duduk di sudut sambil ditemenin pensil sama note. Intinya, puisi ini tentang keagamaan gitu.. yaah, agak iseng sih. tapi yang pasti puisi ini terinspirasi dari puisi karya Chairil Anwar yang judulnya "Doa". Silahkan dibaca, semoga pas dihati :') "Pribadi" (Oleh: Naura Hafiza A) Aku merenung dalam hening Tidak gelap, tidak pula terang Sedikit demi sedikit tersadarkan jika hidupku tak ada pijakan Aku ingin menjauh Walau berlari dengan peluh Kemudian merasa letih dan membiarkan hati perih Ingin kututup hidupku Walaupun belum waktuku Namun Tuhan lebih tahu saat paling tepat untuk memanggilku Tak penting mengais masa lalu Tak usah ingat kesalahan dulu Aku hanya ingin berdiri dan menjadi diriku sendiri